

Yang bukan Televisi Stereo:

Selamat Datang di Blog Apa-adanya. Blog ini tulisan saya apa adanya, tidak ingin macam-macam, tidak pula bermaksud mengancam. Adalah menggambarkan diriku apa adanya. Sebagai manusia biasa.
“Pengertian acceleration diberikan oleh Pressey (1949) suatu kemajuan yang diperoleh dalam program pengajaran, pada waktu yang lebih cepat atau usia yang lebih muda daripada yang konvensional.”
Minyak Tanah adalah kebutuhan manusia sejak dulu. Dipakai mulai dari keperluan minyak lampu sampai kompor untuk memasak. Dialah minyak tanah yang merajai keperluan manusia. Tapi sekarang keperluan akan minyak tanah mulai dirasakan surut karena adanya listrik untuk keperluan lampu.
Dahulu sebelum adanya listrik maka minyak tanah adalah kebutuhan manusia untuk menerangi saat malam tiba. Mulai dari obor, colok, lampu Togok, lampu Dinding, lampu Lentera, sampai kepada lampu Petromag yang dipakai di masjid-masjid, toko-toko, dan rumah makan.
Semua lampu itu membutuhkan minyak tanah sebagai bahan bakarnya tanpa itu lampu tidak bisa hidup. Itulah sebabnya di daerah tempat saya tinggal istilah minyak lampu untuk minyak tanah lebih populer dari pada kata minyak tanah itu sendiri. Begitu pula untuk masak, mulai dari pakai kayu bakar untuk memancing api agar cepat menyala, sampai pada kompor minyak tanah banyak sumbu, dan yang satu sumbu, sampai pada kompor gas minyak tanah yaitu kompor yang biasa memakai minyak tanah dan tekanan angin sebagai memperkuat semburan apinya. Kompor seperti ini biasa dipakai oleh tukang tempel ban, tukang jual goreng pisang dalam gerobaknya dan lain-lainnya.
Tetapi sekarang minyak mulai dirasakan surut oleh orang-orang yang sudah biasa menggunakan listrik dalam keperluan penerangan lampu. Biasa menggunakan Gas LPG untuk memasak. Sehingga praktis minyak tanah ditinggalkan. Bagi orang yang sudah ada listrik dirumahnya praktis minyak tanah hanya untuk keperluan memasak saja.
Sehingga dengan demikian orang sekarang mengira minyak tanah hanya untuk keperluan memasak saja. Makanya dikonversi ke Gas LPG oleh Pemerintah. Pemerintah tidak pikirkan bagaimana nasib tukang tempel ban dijalan yang menempel ban harus pakai kompor gas minyak tanah, Tukang jual goreng, Tukang Mi ayam dan sebaginya.
Pemerintah tidak pikir belum semua daerah dapat terliputi listrik oleh PT. PLN. PT. PLN yang selalu kekurangan daya sehingga listriknya kian selalu mati (Trip). Jika Listrik mati pakai apa masyarakat untuk mendapatkan penerangan jika tidak ada minyak tanah. Memang listrik dapat diandalkan dalam hal penerangan menyamai minyak tanah. Lampu-lampu minyak tanah mempunyai sifat biasanya, tahan lama (lampunya selain bahan bakar, berumur panjang), pemeliharaan murah, bahan bakar murah dan mudah didapat. Begitu pula Lampu listrik berumur panjang rata-rata setahun, biaya pemeliharaan tidak ada kalau putus ya ganti aja lampunya beres banyak yang jual kok harganya murah terjangkau, Bahan bakar listrik murah dan mudah didapat. Tetapi listrik tidak selalu dapat dihandalkan karena tidak selalu tersedia setiap saat alias sering mati-mati. sehingga masyarakat masih belum meninggalkan lampu minyak tanah sepenuhnya.
Disinilah masalahnya belum ada penganti penerangan yang benar-benar pas selain lampu minyak tanah sebagai alternatif jika listrik PLN mati.
Disini sekedar perbandingan alternatif yang penulis temukan jika konversi minyak tanah benar-benar diterapkan ke seluruh Indonesia dengan kata lain Minyak tanah hilang dari peredaran atau harganya tidak lagi terjangkau.
No | Jenis | Biaya | Kelangkaan | Lain-lain |
1 | Lilin | Murah | Mudah didapat | Resiko Mudah Terjadi Kebakaran |
2 | Emergency Lamp | Mahal | Sulit di Desa | Batrai cepat Habis dan soak |
3 | Generator Listrik | Tidak terjangkau | Mudah didapat | Operasional BBM Mahal |
Demikian Perbandingan sebagai pertimbangan untuk alternatif dari lampu minyak tanah. Tetapi tetap aja sangat menyengsarakan dan merepotkan ditambah beban biaya tinggi untuk masing-masing alternatif.
Rumah ini mau dijual
objek +(kata keterangan) + (di)prediket + oleh + subjek.Kalimat diatas sebenarnya tidak lengkap, seharusnya berbunyi: "Rumah ini mau dijual oleh saya si pemilik rumah". Kalimat ini jadi sempurna maka ketahuanlah bahwa subjeknya adalah saya si pemilik rumah ya khaan.
Biaya pembangunan tempat latihan itu memang lebih banyak dari Singapura, namun biaya pemeliharaannya yang justru lebih besar, berasal dari pemerintah Indonesia.(Antara News)
Carut-marut adalah kata yang sering diucapkan dan diungkapkan tetapi tetapi salah pengertian. Lihat di Kamus Besar Umum Bahasa Indonesia (KBUBI) artinya malah bilur yaitu bekas luka, bekas cambukan.Apa arti sebenarnya? Tunggu dulu sebelum kita kaji lebih dalam terlebih dahulu apa yang mereka (orang-orang yang salah mengerti tentang arti carut-marut tersebut) memaksudkan kata carut-marut tersebut. Melihat tulisan dan ungkapan mereka carut-marut menggambarkan suatu keadaan yang kacau-balau tanpa aturan, yang sangat tidak nyaman jika harus berada pada keadaan yang seperti itu. Dari mana mereka mendapatkan arti seperti ini. Kata Carut-marut kabarnya adalah kata yang diadopsi dari Bahasa Melayu Malaysia. Salahkah arti yang demikian. Kalau di Indonesia yang tidak begitu mengerti tentang arti carut-marut sebenarnya penggunaannya agak sedikit melenceng atau salah. Di salah satu stasiun TV swasta disebutkan dikatakan : Apa arti yang sebenarnya? Kita lihat kata carut-marut ini adalah ungkapan yang berbentuk kata ulang ber variasi dimana kata dasarnya ada pada kata yang pertama. Contoh lain adalah Kacau-balau artinya sangat kacau, kata dasarnya adalah kacau dan ulangan bervariasinya adalah balau dimana variasinya adalah perubahan huruf K dari kacau ke huruf B menjadi Balau. Kata Balau sendiri tidak ada arti kecuali dalam kata bervariasi tersebut. Lihat lagi contoh-contoh kata ulang bervariasi yang lainnya: Sayur-mayur biasa digunakan di Indonesia yang artinya berbagai macam sayuran, kata dasarnya sayur. Saudara-mara biasa digunakan di Malaysia yang artinya hubungan-hubungan kekerabatan kata dasarnya saudara. Contoh lain: Haru-biru, Hiruk-pikuk, Terang-benderang, Lintang-pukang, tunggang-langgang. Ada lagi kata ulang bervariasi tetapi kata dasarnya adalah perkiraan saja, contohnya: robak-rabik kata dasarnya diperkirakan robek. Robak-rabik adalah ungkapan yang menggambarkan suatu keadaan yang penuh robek-robek dan sangat gampang robek. Apa arti kata carut-marut? Lihatlah kata dasarnya adalah carut yang berarti: kata atau perkataan yang tidak senonoh lebih sering berbau porno yang sengaja diucapkan untuk membuat orang yang mendengarnya (atau membacanya) jadi benci atau sakit hati. Contoh: “anak itu sering bercarut sehingga membuat gurunya marah.” Carut-marut sendiri lebih berarti suatu keadaan penuh carutan (bercarut-carut) atau membuat orang lain bercarut untuk menggambarkannya. Contoh: “Model pakaian wanita sekarang sudah carut-marut hampir telanjang.” “Tayangan hiburan di Televisi sudah carut marut.” “Carut-marut situs porno di Internet.” Lantas dimana letak kesalahan kata stasiun televisi di atas? Jawabannya denggan pertanyaan: Apakah aturan perkereta apian isinya carut-carutan (banyak bercarut)? Tidak. Apakah aturan perkereta-apian di Indonesia isinya membuat orang lain bercarut karenanya? Jawabannya Tidak.Kalau jawabannya tidak maka artinya pemakaian kata carut-marut jadi salah.Carut-marut aturan perkereta-apian di Indonesia adalah penyebab sering terjadinya kecelakaan.
Pengunaan kata carut-marut seperti ini salah, karena tidak sesuai dengan arti yang sebenarnya.
Kita sebagai guru kelihatannya harus setiap saat mengawasi murid. Jangan sampai sedetikpun lepas dari pengawasan kita sebagai guru. Sampai sebatas mana pengawasan yang diperlukan dan penwasan yang terlalu kaku? Sebatas hal yang kita awasi dapat memberikan mereka latihan untuk melakukan hal baik. Tetapi ini harus ada target hingga anak didik kira-kira mampu berdiri sendiri untuk melakukan hal yang baik tanpa pengawasan dari kita para guru. Karena kita tidak mungkin melakukan pengawasan ini terus menerus tanpa batas. Kita inginkan perubahan. Berikan mereka pengawawan yang sedikit longgar untuk melihat feed back dari apa yang telah mereka dapatkan dari beberapa kali latihan yang telah kita berikan. Jika mereka melanggar aturan maka beri mereka hukuman sebagai pelajaran atas konsekwensi dari pelanggaran dari aturan yang kita telah kita tetapka sebelumnya. Hukuman yang diberikan menyadarinya telah melakukan kesalahan dan sebagai pelajaran baginya untuk jangan sekali-kali melakukan kesalahan. Lakukan hal tersebut berulang-ulang tanpa batas. Pengawasan ketat, sedikit longgar kemudian hukuman bagi yang melanggar. Kemudian pengawasan yang tidak begitu ketat, kemudian hukuman lagi bagi yang melanggar. Terus hal ini berulang-ulang sampai mereka benar-benar dapat di percaya untuk tidak melanggar aturan.
Apakah pengawasan ini benar-benar diperlukan? Ya! Karena anak didik belum tahu mana yang sebaiknya dilakukan kitalah sebagai guru yang lebih dewasa untuk mengawasi mereka. Banyak yang dilakukan peserta didik yang dilanggar. Mengapa dilarang? Bukankah pelarangan itu membunuh inisiatif siswa untuk kreatif? Ya ,benar! Tetapi pelarangan ini perlu dilakukan karena:
Kita melarang anak didik karena:
Selain karena dua hal tersebut anak didik bebas melakukan apa saja. Karena setiap anak pasti berkembang. Dan perkembangannya mencakup pengetahuan (Kognitif), Skill (Psikomotor) dan Perasaan (Afektif). Nah itulah pendidikan. Sampai beramin anak itupun pendidikan baginya. Karena dalam bermain anak berkembang mencakup tiga aspek pendidikan tersebut. Lihatlah sebabnya, mengapa kita melarang anak meribut dikelas? Karena ribut itu mengganggu orang lain temannya yang sedang ingin belajar serius. Mengapa kita harus melarang anak-anak berlarian? Karena tentunya selain mengganggu temannya yang sedang belajar, berlarian juga dapat membahayakan dirinya sendiri atau orang lain.
Baca Selengkapnya..