Translate

19 Ogos, 2009

64 Tahun Indonesia Merdeka


Sudah 64 tahun Indonesia Merdeka tetapi masih terasa belum merdeka. Masih belum merdeka dari himpitan kemiskinan. Belum merdeka dari ikatan ekomomi asing yang mencengkram Indonesia melalui Investasinya. Belum merdeka dari pemerintah yang tidak memihak rakyatnya. Belum merdeka dari keterbatasan sarana prasarana dan teknologi. Belum merdeka dari perusahaan besar yang mencekik rakyat dan bangsa ini. Belum merdeka dari tipu muslihat bangsa dan perusahaan asing yang merugikan bangsa ini. Belum merdeka dari terorisme. Belum merdeka dari gangguan pihak asing terhadap wilayah perbatasan kita. Belum merdeka dari ekspoitasi pihak asing akan sumber daya kelautan kita. Belum merdeka dari gangguan angkatan perang asing yang selalu memasuki wilayah Indonesia tanpa kita sukai.

Kita memang sudah 64 tahun merdeka tetapi masih jauh lebih merdeka orang-orang yang berada dinegara yang usianya lebih muda dari negara kita, kelihatan koq jauh lebih merdeka ya? Negara Indonesia masih dihimpit kemiskinan, implasi 14 sampai 20 persen per 10 tahun. Pengangguran masih banyak, lapangan kerja makin sulit dicari. Tahun ini ada ribuan karyawan PT. RAPP di PHK, dan Ribuan pula karyawan perusahaan tersebut dirumahkan. Demikian pula dengan ditutupnya perusahaan sepatu NIKE, Penutupan perusahaan SONY di Batam. Dengan penutupan perusahaan itu menyebabkan angka pengangguran semakin bertambah dan bertambah setiap tahunnya. Akibatnya tingkat kejahatan dan kriminal meningkat. Pada akhirnya kesejahteraan rakyat semakin terperosok dan penderitaan rakyat yang semakin menghimpit. Mencari pekerjaan masih susah. Buktinya Perusahaan Labour Supplier (penyedia tenaga kerja seperti TRI PATRA) masih ada dan berkembang sampai sekarang ini. Banyak TKI lari bekerja keluar negri. Agen Tenaga kerja makin banyak dan tidak menguntungkan pekerja luar negri karena mencatut gaji makin besar dan banyak bekerja pada jalur yang tidak benar seperti prostitusi.

64 Tahun Indonesia merdeka tetapi ekonomi kita dikendalikan asing. Investasi asing yang malah membolak balik ekonomi kita. Contohnya seperti merosotnya harga kelapa sawit baru-baru ini, adalah permainan pihak asing yang mempunyai kebun-kebunnya di negri kita tetapi tidak mau membeli kelapa sawit yang bukan kebunnya dengan harga normal, tetapi jauh dibawah normal. Yang mereka lakukan adalah menjual hasil kelapa sawit negaranya yang sebenarnya berasal dari kebun-kebun milik mereka yang ada di Indonesia, dengan harga normal dan tidak mengimpor kelapa sawit yang langsung diproduksi Indonesia. Akhirnya petani sawit Indonesia mengalami kerugian, karena ketergantungan pada pihak asing.

Indonesia memang sudah merdeka 64 tahun lalu tetapi pemerintahnya sendiri yang masih memikirkan diri sendiri dari pada rakyatnya. Rakyatnya mendapat mata pencaharian dengan mengelola tambang minyak bekas peninggalan Belanda di Cepu. Tetapi tambang ini malah tidak dibina untuk kemajuan rakyat dan bangsanya, tetapi pemerintah malah menyengsarakan rayatnya dengan melarang menjual minyak mentah hasil pertambangan selain kepada koperasi yang ditunjuk PT. Pertamina dengan harga yang sangat murah, yaitu Rp. 200.- per Jeregen, satu jeregen hampir sama dengan satu Barrel. Bandingkan harga minyak mentah di dunia Internasional US$ 72.- per Barrel (Kira-kira setara dengan Rp.684.500.- per Barrel). Tetapi kini, itu semua tinggal kenangan. Mata pencaharian rakyat Cepu tersebut sudah diambil alih pemerintah dan dijual pada perusahaan asing Exxon Mobil. Ya malah menguntungkan pihak asing bukan rakyat Indonesia.

Indonesia belum merdeka dari sarana dan pra sarana yang memadai. jalan masih banyak yang rusak. Komunikasi masih mahal. Walau Menkominfo telah menurunkan tarif Internet tetapi PT. Telkom masih menawarkan Internetnya dengan harga yang mahal.

Merdeka koq,... PT. Freeport menipu Indonesia dengan alasan menambang tembaga tetapi yang mereka boyong ke Amerika adalah batu Mineral yang bisa diolah menjadi Tembaga, Nikel, Emas, Besi, Almunium, dan lain-lain? Merdeka Koq,... Indonesia mau-maunya mempercayai pihak asing Singapura dalam menentukan berapa barrel Minyak mentah Indonesia yang diproduksi PT. Chevron? Mengapa kita percayakan Singapura tentang hasil bumi kita? Benarkah hasil bumi kita berupa Minyak diproduksi sebesar yang dikatakan Singapura? Apakah tidak mungkin sebenarnya Lebih?

Kita Merdeka, tetapi masih ada ancaman Teroris! Masalah teroris saja kita belum selesai. Mudah-mudahan Nurdin M. Top dan Konconya dapat terselesaikan.

Belum lagi sumber daya kalautan kita selalu dicuri pihak asing seperti nelayan Thailand yang senantiasa mengabil ikan di perairan Indonesia.

Merdeka kah Indonesia? Jika Perbatasan negara Indonesia yang selalu digeser negara tetangga di Kalimantan.

Merdeka kah Indonesia jika Perairannya selalu dimasuki kapal perang asing dan selalu saja pulau-pulau terluar Indonesia menjadi incaran pihak asing.

Merdeka...tapii... harga gas Elpiji setelah lebaran naik. subsidi Minyak tanah bakal dicabut seiring dengan selesainya konversi Minyak tanah ke Gas Elpiji. Merdeka Tapii... BLT dicabut. Merdeka tapii.. gaji pegawai negri naik cuma 2 persen sementara Inflasi 14 persen. Merdeka tapii... Guru-guru honor swasta tidak dapat perhatian pemerintah.

Baca Selengkapnya..

03 Ogos, 2009

Aku Cinta Teroris



Kalau dipikir-pikir apa yang dilakukan teroris adalah bagian dari suatu perlawanan terhadap suatu situasi mendominasi yaitu Amerika Serikat dan Bloknya. Ada benarnya juga, karena sekarang ini tidak ada suatu negarapun yang berani menentang Amerika Serikat dan Sekutunya tersebut, selain ya sekelompok orang yang disebut Amerika dengan teroris tersebut. Apapun namanya teroris tersebut ya sekelompok orang untuk melakukan perlawanan terhadap yang dianggapnya sebagai sesuatu yang tidak selayaknya, suatu yang dianggap tidak adil, sesuatu yang dianggap bertentangan dengan hati nurani. Karena tidak ada lagi yang berani melawan kecuali sekelompok orang tersebut maka, sekelompok orang tersebut melaksanakan idealismenya walau nyawa tantangannya. Idealisme yang mesti mereka perjuangkan. Karena memperjuangkan Idealisme tersebut adalah suatu kemuliaan. Adalah menjadi suatu kepuasan tersendiri jika suatu idealisme itu dapat diperjuangkan dari pada tinggal di angan-angan, walau mungkin sulit terwujud.


Sejak terjadinya peristiwa penyerangan WTC, 11 September 2001, Amerika Serikat bertekad untuk:
  1. Meneruskan perlawanan perjuangan yang tadinya bermusuhan pada Komunis Uni Soviet, pada masa perang dingin, berubah menjadi melawan terorisme dan jaringan-jaringannya, paska perang dingin.
  2. Mencegah kekuatan besar yang lain yang melawan atau menentang kekuasaan Amerika Serikat sebagai kekuatan tunggal di Dunia.
  3. Mengancam penggunaan senjata nuklir, biologi atau kimia,melawan Amerika Serikat dan sekutunya.
  4. Mempersiapkan pergantian rejim yang baru bagi Iraq dan semua keperluan maksud tersebut, termasuk menggunakan kekuatan militer, untuk melemparkan diktator Iraq Saddam Husain dan mencegah Iraq menggunakan senjata pemusnah masal.
  5. Mencari dukungan global dalam operasi militer Amerika Serikat, sementara penguasaan, pencegahan, terhadap militer Amerika Serikat dari usaha pengucilan operasi militer Amerika Serikat atas pendudukan dimana saja di seluruh dunia.
  6. Menghambat atau paling tidak memperlambat penggunaan senjata perusak masal terutama pada pergerakan teroris seperti Al Qaeda.
  7. Memakai penemuan teknologi dalam menanggulangi masalah militer, seperti penggunaan bom kecil yang pintar, penggunaan senjata tidak mematikan, dan peningkatan misil balistik untuk sistem pertahanan luar angkasa.
  8. Sisa-sisa kepiawaian dalam bertempur bagi tentara yang berpengalaman paling sedikit di dua tempat dijadikan konsultan militer Amerika Serikat.
  9. Memelihara kekuatan teknologi militer Amerika Serikat.
  10. Menjadi bapak angkat atas nilai-nilai demokrasi di negara lain.


Amerika Serikat berusaha mencari dukungan terhadap misinya tersebut baik suka maupun tidak suka, baik dinilai salah ataupun tidak, harus mengikuti kehendaknya. Benarkah terorisme itu ada atau mungkinkah itu hanya rekaan Amerika Serikat saja? Amerika yang Superior di dunia, itulah mimpi Amerika sekarang. Untuk mempertahankan mimpinya dan usaha mewujudkan jadi kenyataan itulah yang dilakukan Amerika sekarang ini. Sekarang masalahnya, Amerika superior itu masih dirasakan mimpi, belum dapat dipercanya dan diyakini. Soalnya adalah semenjak perang dingin berlangsung, Amerika menganggap Uni Soviet adalah rival, satu-satunya yang sekaligus musuh utama Amerika serikat. Jadi untuk menjadi benar-benar berkuasa dan dapat menaklukkan dunia Amerika serikat harus berjuang mengalahkan Uni Soviet. Bagaikan pertandingan perang dingin antara dua negara super power adalah babak final dari babak penyisihan yang telah dilalui selama perang dunia pertama dan semi finalnya adalah perang dunia kedua. Sekarang tinggal satu babak lagi semi final yaitu antara Amerika Serikat melawan Uni Soviet. mana yang menang? Benar yang menang adalah Amerika Serikat. Tetapi menangnya Amerika Serikat seolah-olah terjadi dengan mudah. Uni Soviet runtuh begitu saja tanpa diapa-apakan oleh Amerika Serikat. Ibarat pertandingan tinju, Uni Soviet mati dibabak pertama tanpa pernah sedikitpun disentuh oleh Amerika Serikat, atau dengan kata lain Uni Soviet mati bukan karena tinju oleh karena Amerika Serikat, tetapi oleh sebab lain, seperti serangan jantung misalnya. Jadi kemenangan Amerika Serikat di dunia Internasional bukan karena Amerika Serikat benar-benar superior, tetapi lebih tampak seperti keberuntungan, yang mengalami menang bye atau wo.

Dipentas dunia kemenangan Amerika Serikat terhadap lawannya Uni Soviet tidak menimbulkan kepuasan yang benar-benar meyakinkan atas kekuatan Amerika Serikat. Kemenangan Amerika Serikat masih dirasakan seperti mimpi bagi Amerika sendiri. Oleh sebab itu Amerika Serikat ingin mencari kepuasannya sendiri dengan menunjukkan pada dunia bahwa Amerika Serikat sekarang benar-benar negara superior di dunia. Dan penunjukkannya itu ditunjukkan berupa, penyerangan habis-habisan ke Afghanistan bukan karena Afghanistan ada teroris di dalamnya, tetapi lebih karena sentimen lama, dan penunjukkan superioritas Amerika Serikat. Juga ditunjukkan berupa membabat habis Iraq bukan karena Iraq punya senjata kimia dan biologi pemusnah masal, tetapi lebih kepada Iraq sebagai musuh lama yang menentang Amerika Serikat, dan penunjukkan superioritas Amerika Serikat. Teroris hanyalah skenario tersembunya Amerika Serikat untuk melegalkan aksinya terhadap suatu negara, dengan alasan negara tersebut mendukung terorisme.

Baca Selengkapnya..