Sudah 64 tahun Indonesia Merdeka tetapi masih terasa belum merdeka. Masih belum merdeka dari himpitan kemiskinan. Belum merdeka dari ikatan ekomomi asing yang mencengkram Indonesia melalui Investasinya. Belum merdeka dari pemerintah yang tidak memihak rakyatnya. Belum merdeka dari keterbatasan sarana prasarana dan teknologi. Belum merdeka dari perusahaan besar yang mencekik rakyat dan bangsa ini. Belum merdeka dari tipu muslihat bangsa dan perusahaan asing yang merugikan bangsa ini. Belum merdeka dari terorisme. Belum merdeka dari gangguan pihak asing terhadap wilayah perbatasan kita. Belum merdeka dari ekspoitasi pihak asing akan sumber daya kelautan kita. Belum merdeka dari gangguan angkatan perang asing yang selalu memasuki wilayah Indonesia tanpa kita sukai.
Kita memang sudah 64 tahun merdeka tetapi masih jauh lebih merdeka orang-orang yang berada dinegara yang usianya lebih muda dari negara kita, kelihatan koq jauh lebih merdeka ya? Negara Indonesia masih dihimpit kemiskinan, implasi 14 sampai 20 persen per 10 tahun. Pengangguran masih banyak, lapangan kerja makin sulit dicari. Tahun ini ada ribuan karyawan PT. RAPP di PHK, dan Ribuan pula karyawan perusahaan tersebut dirumahkan. Demikian pula dengan ditutupnya perusahaan sepatu NIKE, Penutupan perusahaan SONY di Batam. Dengan penutupan perusahaan itu menyebabkan angka pengangguran semakin bertambah dan bertambah setiap tahunnya. Akibatnya tingkat kejahatan dan kriminal meningkat. Pada akhirnya kesejahteraan rakyat semakin terperosok dan penderitaan rakyat yang semakin menghimpit. Mencari pekerjaan masih susah. Buktinya Perusahaan Labour Supplier (penyedia tenaga kerja seperti TRI PATRA) masih ada dan berkembang sampai sekarang ini. Banyak TKI lari bekerja keluar negri. Agen Tenaga kerja makin banyak dan tidak menguntungkan pekerja luar negri karena mencatut gaji makin besar dan banyak bekerja pada jalur yang tidak benar seperti prostitusi.
64 Tahun Indonesia merdeka tetapi ekonomi kita dikendalikan asing. Investasi asing yang malah membolak balik ekonomi kita. Contohnya seperti merosotnya harga kelapa sawit baru-baru ini, adalah permainan pihak asing yang mempunyai kebun-kebunnya di negri kita tetapi tidak mau membeli kelapa sawit yang bukan kebunnya dengan harga normal, tetapi jauh dibawah normal. Yang mereka lakukan adalah menjual hasil kelapa sawit negaranya yang sebenarnya berasal dari kebun-kebun milik mereka yang ada di Indonesia, dengan harga normal dan tidak mengimpor kelapa sawit yang langsung diproduksi Indonesia. Akhirnya petani sawit Indonesia mengalami kerugian, karena ketergantungan pada pihak asing.
Indonesia memang sudah merdeka 64 tahun lalu tetapi pemerintahnya sendiri yang masih memikirkan diri sendiri dari pada rakyatnya. Rakyatnya mendapat mata pencaharian dengan mengelola tambang minyak bekas peninggalan Belanda di Cepu. Tetapi tambang ini malah tidak dibina untuk kemajuan rakyat dan bangsanya, tetapi pemerintah malah menyengsarakan rayatnya dengan melarang menjual minyak mentah hasil pertambangan selain kepada koperasi yang ditunjuk PT. Pertamina dengan harga yang sangat murah, yaitu Rp. 200.- per Jeregen, satu jeregen hampir sama dengan satu Barrel. Bandingkan harga minyak mentah di dunia Internasional US$ 72.- per Barrel (Kira-kira setara dengan Rp.684.500.- per Barrel). Tetapi kini, itu semua tinggal kenangan. Mata pencaharian rakyat Cepu tersebut sudah diambil alih pemerintah dan dijual pada perusahaan asing Exxon Mobil. Ya malah menguntungkan pihak asing bukan rakyat Indonesia.
Indonesia belum merdeka dari sarana dan pra sarana yang memadai. jalan masih banyak yang rusak. Komunikasi masih mahal. Walau Menkominfo telah menurunkan tarif Internet tetapi PT. Telkom masih menawarkan Internetnya dengan harga yang mahal.
Merdeka koq,... PT. Freeport menipu Indonesia dengan alasan menambang tembaga tetapi yang mereka boyong ke Amerika adalah batu Mineral yang bisa diolah menjadi Tembaga, Nikel, Emas, Besi, Almunium, dan lain-lain? Merdeka Koq,... Indonesia mau-maunya mempercayai pihak asing Singapura dalam menentukan berapa barrel Minyak mentah Indonesia yang diproduksi PT. Chevron? Mengapa kita percayakan Singapura tentang hasil bumi kita? Benarkah hasil bumi kita berupa Minyak diproduksi sebesar yang dikatakan Singapura? Apakah tidak mungkin sebenarnya Lebih?
Kita Merdeka, tetapi masih ada ancaman Teroris! Masalah teroris saja kita belum selesai. Mudah-mudahan Nurdin M. Top dan Konconya dapat terselesaikan.
Belum lagi sumber daya kalautan kita selalu dicuri pihak asing seperti nelayan Thailand yang senantiasa mengabil ikan di perairan Indonesia.
Merdeka kah Indonesia? Jika Perbatasan negara Indonesia yang selalu digeser negara tetangga di Kalimantan.
Merdeka kah Indonesia jika Perairannya selalu dimasuki kapal perang asing dan selalu saja pulau-pulau terluar Indonesia menjadi incaran pihak asing.
Merdeka...tapii... harga gas Elpiji setelah lebaran naik. subsidi Minyak tanah bakal dicabut seiring dengan selesainya konversi Minyak tanah ke Gas Elpiji. Merdeka Tapii... BLT dicabut. Merdeka tapii.. gaji pegawai negri naik cuma 2 persen sementara Inflasi 14 persen. Merdeka tapii... Guru-guru honor swasta tidak dapat perhatian pemerintah.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan