Translate

Memaparkan catatan dengan label Pekanbaru. Papar semua catatan
Memaparkan catatan dengan label Pekanbaru. Papar semua catatan

26 Julai, 2009

Pameran Riau Sejuta Buku, Dengan Beberapa Cewek Cantik.


Sejuta buku, apa emang iya, bukunya sampai sejuta. Tetapi sejuta perasaanku karena begitu masuk stan pertama langsung disambut cewek cantik penjaga yang dengan ramah menyapa. Silahkan masuk pak! Ada buku Ustads Yusuf Mansyur (Bukan Makan Surang Lho), dengan buku Sedekah dengan sejuta berkah. Ada per paketnya lo pak! Katanya meyakinkan. Ada hadiah door prize nya lagi. Setiap kutatap mata cewek itu iya salalu senyum bergulum dibibir tipisnya yang indah. Aah pandai-pandai Ustadz Mansyur aja lah tuuh. Saya udah praktekkan sedekah 1 juta untuk dapat balasan sepuluh juta gak berhasil. Kilah saya. (Ssst… ndak boleh disebut-sebut nanti pahalanya mabur, astaghfirullah al’adziim). Nah sekarang beli dulu siapa tahu rezeki bapak disini. Rayunya tidak mau kalah. Yaa… nanti sajalah saya pikir-pikir dulu sambil meninggalkan stan.


Yap saya lasung bergerak menuju stan berikutnya ada buku kecil yang menarik perhatian saya, yaitu: Quantum Note-Taker, saya dekati saya ambil saya baca nama penulisnya, ha alangkah kagetnya saya, ternyata yang nulis adalah Bobby Depoters, Pengarang dan penemu Metode Quantum Learning, Wow, Surprise, saya beli satu. Setelah saya bayar dan sedikit bercanda dengan kasirnya sekedar basa-basi aja. Terus bergerak ke stan berikutnya. Cukup bagus dan banyak buku komputer yang bagus-bagus, saya beli buku karya Taufik Hidayat Langkah meraup Dolar di Internet.
Selanjutnya lama ketemu teman lama, sesama guru terus yang ngobrol lama panjang lebar dan ngalor-ngidul.

Stan berikutnya tidak bergitu menarik ada yang jual Qur’an saku, qur’an saku dengan terjemahan, ya semua Qur’an model seperti itu, saya udah punya.

Stan berikutnya ada jual buku novel per paket Rp.75.000.- mahal. Berikutnya lagi ada Ensiklopedi Islam, cukup bagus, saya coba dekati, ada apa pak, ada yang perlu dibantu sapa cewek cantik banget, dengan ramah, tetapi kulitnya hitam sawo matang. Cukup tinggi, sesuailah, bibirnya yang tipis banget, yang selalu tersenyum bila dilihat wajahnya.
“ini saya mau lihat ensiklopedinya” “Ya pak ensiklopedinya bagus pak, tersusun rapi menurut topik lengkap mulai dari A sampai Jet.” “Zet.. tukasku, sambil menatap wajahnya yang indah.” “ Iyaa.. Zet” jawabnya, malu.. sigap ia mengambil brosur, dengan semangat menunjukkan pada saya, untuk menerangkan betapa bagusnya bagian setiap halaman dari pada ensiklopedi tersebut, setiap halaman full color dan penuh gambar, grafik atau apa saja yang dapat menjelaskan setiap entri ensiklopedi tersebut.

“Ya cukup bagus berapa harganya” tanyaku
“2 juta sembilan ratus” jawabnya. “bisa …. “ “ya bisa dicicil … ansurannya jadi duaratus sembilan puluh ribu sebulan” Jawabnya. “Ya, nanti saya hubungi lagi.” “sbentar ya pak” buru-buru mengambil stiker label yang sudah ditulis namanya… “Ada no HP?” Tanya ku “Ya ni ada” Stiker label ia lepas dan ditempel di brosur yang kemudian diberikan pada saya… bagus gumamku dalam hati. Saya baca namanya yang ditulis di label, “Namanya wulan ya..” Ia tersenyum, mengangguk dan mengatakan “iya.”

Wow, ceweknya cantik, dikasi no HP lagi betapa bahagianya saya. Kemarin saya menerima email dari Ronald tentang bagaimana merayu cewek dengan telepon. Nanti saya mo baca dulu dan dengar MP3 yang di lampirkannya. Mo saya praktekkan sama wulan. Ga apa-apa kan, buat percobaan, klo dapat ya syukur ndak juga ilmunya dapat. Hehehe.

Baca Selengkapnya..

22 Julai, 2009

Menangguk Hikmah di Air kering, Menuai mati lampu; Solusi hemat di masa krisis


Akhir-akhir ini listrik di Pekanbaru sering mati, krisis listrik katanya. Dengan matinya listrik apalagi di malam hari kita jadi dapat mengerti betapa bergunanya listrik ini bagi manusia dan kita sangat menghargai hasil temuan Thomas Alfa Edison ini. Malam hari orang-orang jadi sering keluar rumah, karena kepanasan didalam rumah dan ngobrol sesama tetangga dibawah sinaran bintang-bintang yang semakin jelas jika dilihat ketika mati lampu, karena listrik mati. Antar tetangga jadi semakin akrab saja terutama ibu-ibu, karena sering ngumpul dan ngobrol. Akibat listrik mati kita semua jadi merasakan hidup di zaman batu karena segala teknologi menggunakan listrik. Ini semua berkat susutnya debit air di sungai kampar sehingga pembangkit listrik yang ada di Koto Panjang tidak dapat beroperasi secara normal.

Ya…, begitulah, walau pembangkit listrik tenaga gas PLTG di teluk lembu sudah berjalan normal dengan kapasitas 32 Mega Watt, tetapi tidak juga mampu menutupi krisis listrik yang ada di Riau. Krisis listrik inilah yang menjadi krisis kedua setelah kekeringan air di Riau. Mungkin karena bertambahnya konsumsi listrik seiring bertambahnya jumlah penduduk Pekanbaru. Sehingga dua pembangkit listrik PLTU dan PLTG tidak mencukupi konsumsi listrik di Pekanbaru. Apa lagi sekarang, apa saja teknologi, memakai listrik, seperti kipas angin, AC, Kulkas, Mesin cuci, Televisi, Komputer, sampai pada kamera, dan mainan anak-anak juga menggunakan listrik. Padahal dulu Pekanbaru hanya mengandalkan PLTD tenaga Diesel kosumsi listrik cukup tidak pernah kekurangan. Perlukah kita memikirkan Energi Listrik Alternatif. Sekarang mau tidak mau masyarakat jadi memikirkan, kalau tidak mau kembali ke zaman batu alias zaman Purba.

Penggunaan Generator Set Genset, menjadi jawaban sementara para listrik lover. Listrik Lover bisa jadi Genset mania, kalau penggunaan listrik dengan menggunakan Genset ini tidak mempentimbangkan mana yang lebih efisien. Maksudnya, biaya BBM Mahal, tidak sebanding dengan penggunaanya. Contoh: Penggunaan Genset di Mushalla tempat saya tinggal menggunakan Genset untuk azan. Kalau cuma untuk azan tidak begitu masalah mungkin, tetapi biasanya limabelas atau sepuluh menit sebelum azan diputar kaset bacaan Qur’an, jadi suatu pemborosan energi. Belum lagi jika dihitung Bensin tanpa subsidi, …memang ada subsidi bensin. Kalau menurut kata pemerintah ada. Buktinya ada penghapusan subsidi BBM.

Bicara masalah penghapusan subsidi, subsidi BBM yang paling pertama dihapuskan adalah Minyak tanah. Padahal minyak tanah adalah BBM yang paling akrab dan paling dibutuhkan oleh masyarakat kecil dan miskin.Dengan mengkonversi minyak tanak ke Gas Elpiji ternyata tidak menguntungkan. Akhirnya saya dengan pertimbangan beberapa hal mengkonversi sendiri pemakaian minyak tanah saya ke gas dengan alasan minyak tanah makin sulit dan langka didapat.

Walau pun sudah mengikuti prosedur untuk mendapatkan minyak tanah tetapi tetap minyak tanah didapat dengan harga yang mahal Rp. 3000.- per liter. Itupun sudang ditambah dengan dengan pungutan uang sampah, dan sumbangan Mushalla yang tidak ada kait mengaitnya dengan penduduk perumahan tempat saya tinggal. Untuk minyak tanah biasanya dikonsumsi sebanyak 12 liter sebulan. Kalau dibeli setiap bulannya berarti 12 liter harganya Rp. 36.000.-.

Kalau sebulan rata-rata 30 hari maka setiap harinya harus dikeluarkan Rp. 1.200.- untuk keperluan minyak tanah. Akhirnya saya beli tabung dan kompor gas lengkap seharga Rp. 888.000.-. Ternyata satu tabuh 15 kg habis dipakai selama kurang dari satu setengah bulan, 40 hari. Saya isi ulang dengan biaya satu tabung 15 kg seharga Rp. 78.000.-.

Setelah dipakai dengan sedikit penghematan pemakaian, misalkan untuk memasak air sekali-kali pakai kompor minyak tanah, jadi tahan sedikit lebih lama yaitu 50 hari. Seandainya pemakaian satu tabung 15 kg rata-rata 45 hari maka setiap harinya harus dikeluarkan untuk keperluan gas adalah Rp. 1.750.-. Dapat dilihat perbedaannya antara pemakaian minyak tanah perhari dan pemakaian gas perhari adalah Rp. 550.-. Sebulan perbedaan ini menjadi Rp. 16.500.-. Woaw. Siapa lagi yang berani bilang gas murah dan konversi minyak tanah ke gas menguntungkan?

Kembali penggunaan Genset di Mushalla. Penggunaan Genset di Mushalla untuk keperluan azan tidak ada masalah, kata orang pengurus Mushalla. Karena penggunaan Genset tersebut hanya sekali-sekali ketika mati lampu saja. Tetapi masih dikatakan pemborosan jika ada altenatif lain yaitu menggunakan batrai akki dan alat cas nya Charger.

Solusi Hemat
Dengan sedikit modifikasi pengeras suaranya dapat dirubah dengan tenaga batrai dan listrik sekaligus AC/DC. Sehingga dengan jika mati lampu, dapat digunakan batrai akki. Pergunakan akki untuk menyimpan energi listrik sementara selagi listrik hidup dan ketika listrik mati dapat dipergunakan batrai akki.
Untuk dirumah pergunakan lampu Emergensi yang menggunakan LED sebagai lampunya. Karena lampu seperti ini diyakini lebih hemat.
Bagi yang ingin berniat mengkonversi Minyak tanah ke gas untuk memakaian rumah tangganya coba pikir-pikir dulu deeeh…

Baca Selengkapnya..

22 Jun, 2008

Asal Muasal Nama Jembatan Lekton

Jembatan Lekton dan ada juga yang menyebutkan jembatan Leton. Adalah Jembatan termegah di kota Pekanbaru dibangun kira-kira tahun 1973 dan selesai diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 19 April tahun 1977. Tetapi sebenarnya namanya Jembatan Sungai Siak, kenapa bisa demikian? Nama ini mungkin ada kaitannya dengan sejarah jembatan dikota Pekanbaru.
Sebelum adanya jembatan Lekton yang menjadi jembatan termegah di Pekanbaru, ada jembatan yang menghubungkan antara Rumbai dengan Bom baru namanya jembatan Ponton. Jembatan ini berupa perahu besi yang bersambung-sambung sampai seberang. Jembatan ini jika ada kapal hendak lewat, akan diputus sementara dan perahu jembatan Ponton dirapatkan ke pinggir sungai. Hanya jam pagi dan sore jembatan dibuka untuk umum. selanjutnya hanya dibuka untuk keperluan PT. Caltex, Maklum yang punya jembatan PT. Caltex. Setelah itu dengan kerja sama antara Pemerintah Daerah Riau dengan PT. Caltex dibangunlah Jembatan Siak, Masyarakat Pekanbaru belum tahu namanya ketika pertama kali dibangun. Kontraktor yang membuat bangunan adalah perusahaan jembatan dari Australia. Ketika itu perusahaan dari Australia ini mungkin bermaksud Promosi perusahaannya yang masih baru, dibuatlah spanduk besar-besar dengan nama perusahaan: LEICHTON, di depan gerbang proyek pembuatan jembatan Sungai Siak. Sejak itu masyarakat Pekanbaru menyangka jembatan baru tersebut bernama Lekton, karena bermiripan dengan nama jembatan lama Ponton. Sampai di sekitar tahun 84 an, PT. Caltex menyadari kesalahan nama jembatan yang diketahui masyarakat sehingga mensosialisasikan kembali nama Jembatan Sungai Siak kepada masyarakat.


Baca Selengkapnya..

21 Jun, 2008

Pekanbaru Ulang Tahun ke 224


Pekanbaru berulang tahun ke 224 tepatnya tanggal 23 Juni 2008. Itu berarti Kota Pekanbaru sudah ada sejak tahun 1784. WOW!! Sedang tahun tujuh puluhan saja yang terbangun baru jalan Sudirman dari pelita pantai sampai simpang tiga, jalan Ahmad Yani dari sekarang Jalan Cut Nyak Dien samping balai Dang Merdu sampai Pasar Bawah. dan beberapa jalan yang kira-kira menghubungkan antara jalan Sudirman dan Ahmad Yani. Wah kayak apa ya kira-kira Pekanbaru tahun 1784?

Pekanbaru dalam sejarah memang kota penghubung atau kota transit dari kota Pagaruyung Sumatra Barat ke Sial Sri Indrapura. Ada seorang ahli sejarah mengatakan jalan kuno yang menghubungkan Sumatra Barat dan Siak Sri Indrapura adalah jalan Senapelan disamping Masjid raya pasar bawah jalan tersebut melewati kabupaten kampar dengan pedati sebagai jalan Dagang, atau jalur sutra di Sumatra tengah antara Siak Sri Indrapura sampai ke Pagaruyung.

Baca Selengkapnya..

26 April, 2008

Pekanbaru Tempo Dulu


Losmen Pakanbaru
Hanya sedikit bangunnan tua yang tersisa di Pekanbaru, itupun barang kali akan segera tergusur. Seperti Pasar Pusat telah dibangun Komplek Pasar Sukaramai, yang lebih dikenal dengan Plaza Ramayana. Jadi jika ingin bernostalgia dengan Pekanbaru tahun 70-an saja sekarang sudah susah. Dimana lagi Pasar Pusat yang dulu, yang dikenal dengan Blok M-nya Pekanbaru? Mana lagi Bioskop Lativa? Bioskop Asia? Kantor Walikota sebelah Wirabima mana? Semua itu telah lenyap ditelan masa yang tidak peduli dengan jasa zaman.

Ruko kuno Pasar Bawah Kalau dilihat dari posisi perkembangan kota Pekanbaru berawal dari Pasar bawah dekat pelabuhan dimana terdapat ruko-ruko kuno terbuat dari kayu sekarang dipenuhi orang penjual ban Bekas dan pelek Racing. (gambar samping kanan) Kemudian dijalan H. Juanda dibelakang RRI terdapat bangunan berupa penginapan didepannnya tertulis "LOSMEN PAKANBARU" (gambar paling atas) dilosmen itulah barangkali pusat kota Pekanbaru. Rumah kepala Bea Cukai duluDi pasar Lima puluh dulu juga dekat dengan sungai Siak, terdapat terminal kereta api zaman Jepang. Erat kaitannya antara Pekanbaru dengan Sungai Siak, karena dari sinilah transportasi yang paling utama atau gerbang masuk kekota Pekanbaru. Didekat pelabuhan terdapat rumah kepala Bea Cukai. (gambar kanan) Sedangkan Wirabima yang dulu dan Kantor walikota dulu sudah dibangun Mall Pekanbaru (gambar kanan). simpangMPLagi pula sekarang warga pekanbaru selalu mendambakan tempat hiburan apabila di waktu senggang misalkan malam minggu, dapat dilakukan dengan harga murah meriah. Akhirnya banyak pengunjung memadati tempat menarik yang dapat dilihat secara gratis misalnya Air Mancur depan Kaca Mayang. Taman Air Mancur ini dibangun wali kota Pekanbaru sepertinya tidak untuk dikunjungi, melihat posisinya berada di tengah jalan dekat jalur hijau yang membelah dua jalan Sudirman Pekanbaru, Air Mancur Jl. Sudirmantetapi apa yang terjadi apa bila senja hari sabtu menjelang sampai malam minggu (gambar samping kanan) bundaran ini dipenuhi masyarakat, sehingga boleh jadi mengganggu pengendara yang memakai jalan yang berada di sekitarnya.

Baca Selengkapnya..

25 April, 2008

Asal muasal kata Senapelan

jalan senapelan
Jika anda pernah ada di kota Pekanbaru mungkin anda pernah dengar kata Senapelan. Kata ini sering muncul di kota Pekanbaru; mulai dari nama Kecamatan, nama pasar, nama plaza, nama jalan, Nama Terminal angkot. Sebenarnya nama apakah senapelan itu? Tidak banyak yang tahu.
Sebenarnya kata senapelan itu berasal dari nama sebuah jalan yang terletak antara pasar bawah dan pasar kodim. Kenapa jalan itu bernama senapelan? Orang Belandalah yang memberi nama seperti itu. Jalan itu, yang kini bernama jalan senapelan terletak di bagian kiblat dan sedikit melingkari Masjid raya Pasar bawah tembus melewati RS Tentara kemudian melengkung tembus ke jalan yang sekarang bernama jalan Ahmad Yani, oleh orang Belanda dahulu dinilai jalan yang strategis, jalan yang tersembunyi, tidak kelihatan seperti ada jalan sehingga dapat menyebabkan orang menyelinap atau meloloskan diri sehingga jalan tersebut dinamakan "Ontsnappen overslaan" yang terjemahan bebasnya jalan menyelinap untuk membebaskan diri. Hingga kini nama jalan yang dibuat oleh Belanda tersebut berubah menjadi nama daerah yang dengan logat melayu menjadi Senapelan.

Baca Selengkapnya..

19 April, 2008

Memancing


Kalau memang warga asli Pekanbaru, pasti mengenal kegiatan yang satu ini: Memancing ikan. Topografi permukaan daratan Riau yang rata tanpa gunung, ditambah dengan dialiri oleh tiga sungai besar yang bermuara kelaut menjadikan penduduknya menjadikan kegiatan memancing ikan ini sebagai mata pencaharian penduduk.Mancing di Teratak Buluh
Ada banyak tempat mancing di sekitar Pekanbaru, yang paling sering sungai Siak. Mancing di Sungai itulah yang lebih menantang dari pada mancing di kolam pemancingan. Mancing di sungai selain tempatnya banyak tersedia olah alam, murah kalau tidak boleh dibilang gratis, pemandangannya jauh lebih indah dan alami ditambah dengan binatang-binatang di yang hidup disekitar sungai yang menambah keindahan alamnya yang tidak mungkin ditemukan di kolam pemancingan, seperti tupai, burung-burung dengan suaranya yang merdu, ungka atau siamang sejenis kera hitam yang selalu bergayutan di pohon besar sekitar sungai, juga ikan hasil tangkapan jauh lebih enak, jenis ikan yang atau tidak mungkin ditemukan dikolam pemancingan karena sulit dibudi-dayakan.
Pemandangan Tasik di Teratak Buluh
Ikan-ikan seperti Selais, Baung, Patin walau akhir ini sudah dapat dibudi-dayakan tetapi rasanya ikannya tidak senikmat Patin yang didapat langsung dari sungai di alam semula jadi. Pemandangannya pasti asyik. ini ada beberapa foto-foto yang saya tampilkan ketika saya macing di desa Teratak Buluh kira-kira 20 km di selatan pekanbaru. Selain di Teratak Buluh ada banyak tempat di sekitar Pekanbaru, yang diapit oleh dua sungai besar utama di Riau yaitu Sungai Siak dan Sungai Kampar.Matahari terbenam di Tasik Teratak Buluh Kalau Desa Teratak Buluh itu di pinggir sungai kampar.Sungai Siak adalah yang terdekat dengan Pekanbaru karena membelah kota Pekanbaru, disini ada jenis ikan khusus selain ada ikan Baung dan Selais yaitu ikan Juaro. Aneh ikan baung disini juga berbagai varietas ada ikan baung pisang, ikan baung tikus, ikan baung Layar selain ikan baung biasa yang rasanya sudah pasti enak. Selain untuk mancing sungai Siak digunakan sebagai sarana Transportasi sungainya cukup dalam antara kira-kira 6 sampai 15 meter, Cukup dalam ada yang mengatakan sungai yang terdalam se Asia mungkin dunia, soalnya pernah truk Molen masuk ke dalam tidak ditemukan lagi, berapa dalamnya tidak tahu pasti.
Matahari Terbenam di Teratak BuluhOleh sebab itu banyak kapal besar yang berlayar di sungai Siak, mulai kapal tongkang sampai kapal Tanker pengangkut minyak. Sungai kampar adalah sungai yang paling banyak ikannya. karakter sungainya air dangkal hanya dapat dilewati sampan, perahu kecil, kapal kecil, pompong. Sungai ini sangat di sukai oleh para pemancing karena memang banyak ikannya besar-besar.Tasik di Teratak Buluh
Sungai Kampar
Sungai Kampar mempunyai bentuk perairannya ada yang berbentuk danau-danau, tasik-tasik, rawa-rawa. Kalau daerah hulu lebih dekat dengan Bukit Barisan bentuknya tanpa genangan rawa dengan tepi sungai berupa tebing curam, daerah ini ditemui dekat muara mahat merupakan sungai berbatuan, kadang mempunyai lubuk-lubuk yang dalam sangat disukai oleh ikan. Ikan-ikan yang ada di sungai seperti ini adalah ikan Patin, ikan Baung, ikan Tapah, di daerah rawa yang sungainya agak besar terdapat ikan Toman,ikan Selais, ikan Gabus ada di sekitar rawa-rawa dan parit-parit air tenang.
Tempat mancing di Teratak BuluhDi parit-parit air tenang juga di temui ikan Sekepar, ikan Baung Layar atau disebut juga ikan Patil. Ikan Wan atau disebut juga ikan Ruting sejenis ikan gabus tetapi lebih panjang dan bersisik juga ada di rawa-rawa. Selain itu ikan Selais, ikan Matan juga senang di perairan jenis ini.
Sungai Siak
Sungai Siak sungai yang berarus. Mancing pada jenis sungai seperti ini tidak pakai ampung-ampung kecuali kita hendak memancing di pinggir yang tidak berarus. Arus sungai Siak pasang surut. Ikan yang ada di sungai Siak yaitu ikan Juaro, ikan Selais, ikan Baung, ikan Tapah, ikan Pantau, dan lain-lainnya.
Photobucket
Photobucket

Baca Selengkapnya..

21 Mac, 2008

Kereta api di Pekanbaru

Kalau anda pernah ke kota Pekanbaru, mungkin tranposrtasi yang tidak ada di provinsi Riau ini adalah kereta api. Tetapi sejarahnya Pekanbaru pernah ada jalur kereta api yang dibangun Jepang pada zaman penjajahan. Salut lah pada Jepang yang hanya tiga setengah tahun menjajah Indonesia berhasil membangun jalur kereta api, mulai Pekanbaru sampai Taluk Kuantan. Kabarnya Jepang menrencanakan jalurnya akan tembus ke Sawalunto Sumatra Barat. Tetapi didahului oleh jatuh bom atom di Hiroshima dan Nagasaki yang memaksa jepang cabut keluar Indonesia. Keberhasilan membangun jalur kereta api ini tidak sedikit memakan korban jiwa, yang dihargai sebagai pahlawan kerja!Salut juga pada Jepang, yang biarpun mereka penjajah mereka telah berhasil membangun kereta apai di Riau, Pekanbaru pada khususnya. Sebenarnya bukan kereta api saja yang berhasil bibangun Jepang dalam waktu kurang dari tiga setengah tahun menjajah Indonesia, tetapi juga telah berhasil membangun hubungan telepon kabel bawah laut dari Pekanbaru sampai Singapura, wah HEBAT khan! Arigato Gozaimasu, Nippong! Hebat desu ne! Walau masih jaman penjajah, sibuk perang-perang Jepang udah peduli dengan teknologi Informasi, terbukti ditemukannya Kabel telepon di sepenjang sungai Siak ketika Indonesia baru saja Merdeka.
Photobucket
Saya masih sempat melihat sisa rel kereta api yang dibangun jepan yang melewati belakang rumah saya dulu ketika saya masa anak kecil usia 7 atau 8 tahunan, yang ketika itu saya masih tinggal di jalan Kinibalu, Pintu angin Pekanbaru, rel kereta apinya melewati jalan lokomotiv sekarang dan jalan Indra Pahlawan belakang rumah ku. Selain itu dari keterangan Penduduk yang di wawancara oleh Riau Pos Surat kabar lokal pada bulan puasa beberapa tahun yang lalu rel kereta api telah menjadi bahan penguat tiang salah satu Masjid di tanjung Rhu Pekanbaru nama masjidnya adalah Masjid Al-Furqon, tanjung Rhu Pekanbaru. Selain itu di kelurahan marpoyan damai Pekanbaru ada terdapat jalan yang bernama jalan kereta api. menurut keterangan peneduduk setempat yang sempat saya tanyakan apakah nama jalan ada hubungannya dengan kereta api yang ada di Pekanbaru ketika sebelum Indonesia merdeka? Jawabnya memang benar jalan kereta api adalah bekas jalur kereta api Pekanbaru dulu dan Besi Relnya sudah menjadi salah satu penguat tiang beton sebuah jembatan di situ. Jadi jalan Lokomotiv dekat rumah saya dulu dan jalan Kereta api daerah tangkerang Pekanbaru adalah jalur-jalur kereta api dulunya.

Baca Selengkapnya..