Translate

20 Mei, 2010

Mengusik Idealisme

Idealisme adalah sifat yang langka sekarang ini. Sudah mirip barang antik yang susah dicari lagi. Idealisme adalah adalah suatu paham yang mengharapkan sesuatu sesuai dengan yang diharapkan atau ideal. Paham Idealisme sangat mengharapkan sesuatu sesuai aturan, sebaliknya sangat membenci seseorang yang melanggar aturan. Misalkan seorang dosen yang sangat marah sekali jika ada mahasiswanya terlambat sepuluh menit, maka dosen tersebut barangkali berpaham idealis, atau idealisme.


Sifat idealisme seperti dosen tersebut memang cukup langka. Tetapi alangkah anehnya jika Idealisme, dipengaruhi oleh subjektifitas, maksudnya jika Idealisme ini hanya berlaku untuk hubungan yang menyangkut kepentingan dirinya, atau untuk melindungi dirinya. Contoh yang menjadi sorotan sekarang adalah seperti Mafia Peradilan, Makelar Kasus, dan sebagainya, tidak sedikit orang maling yang teriak maling.


Hilangnya sifat idealisme pada diri seseorang mungkin disebabkan karena kurangnya kepedulian kepada nilai-nilai kehidupan. Untuk mendapatkan sifat-sifat idealisme seseorang harus memahami makna dan hakikat kehidupan. Misalnya seseorang yang peduli akan kebersihan lingkungan, mereka akan berpikir apabila melihat sampah berserakan. Orang tersebut akan berpikir, alangkah mengganggunya sampah apa bila berserakan dimana-mana, apabila sampah tersebut keras dan membahayakan seperti serpihan kaca, kayu yang berpaku, apabila berserakan dijalan akan dapat membahayakan pengguna jalan, kaki orang pejalan kaki akan dapat terluka, ban mobil yang menggunakan jalan tersebut dapat tertembus paku, artinya sampah tersebut dapat mengganggu. Sehingga orang yang peduli terhadap lingkungan akan berpikir bagaimana mengatasi masalah sampah, dan sangat membenci orang yang membuang sampah sembarangan. Dan tentunya orang yang berpikir Idealis tersebut tidak pula turut membuang sampah sembarangan pula, bukan?


Itu contoh seseorang yang peduli pada kehidupan misalkan kebersihan lingkungan, maka mereka tentunya akan memiliki sifat-sifat yang idealis.


Hilangnya rasa idealisme barangkali juga disebabkan oleh hilangnya nilai-nilai filosofis pribadi dan digantikan oleh nilai-nilai pragmatis lingkungan yang tidak idealis. Nilai-nilai idealisme pribadi kadang terkesampingkan karena adanya hubungan-hubungan pribadi, kepentingan-kepentingan pribadi, yang mengkondisikan sifat-sifat idealis tidak diterapkan dengan alasan yang bermacam-macam. Contoh seorang guru yang idealis memberikan nilai pada anak didiknya berdasarkan nilai hasil Ujian dan Ulangan kadang terpaksa menghapus nilai idealisme guru, disebabkan oleh kondisi murid yang tidak sanggup belajar keras dan keadaan sekolah yang memberikan waktu yang tidak cukup untuk memberikan materi pelajaran yang banyak, menyebabkan seorang guru memberikan nilai lebih dari pada hasil perjuangan murid-murid.


Hilangnya sifat Idealisme mungkin juga disebabkan nilai-nilai idealisme telah hilang karena tekanan kehidupan yang tidak idealis.Lingkungan sangat menentukan nilai-nilai idealisme seseorang luntur bahkan bisa hilang sama sekali. Hal ini disebabkan kondisi masyarakat dan lingkungan tempat seseorang itu tumbuh sangat jauh dari keadaan ideal. Artinya seseorang terpaksa mencuri karena terlalu sering kecurian. Orang jujur dan idealis diantara masyarakat pendusta adalah selalu dibenci. Oleh karena itu seorang yang idealis selalu bimbang dan penuh pertimbangan dalam melaksanakan nilai-nilai idealisme. Selalu saja berkata atau berpikir “dari pada saya idealis mempunyai konsekwensi yang berat lebih baik tidak idealis sedikit, untuk menghindari ancaman atau konsekwensi yang tidak mengenakkan.


Sifat Idealisme bisa hilang karena egoisme (sifat yang hanya memikirkan diri sendiri dan kurang peduli pada nilai-nilai lingkungan, dan nasib yang diderita lingkungannya). Orang seperti ini biasanya walaupun ia bersosialisasi pada masyarakat tetapi hanya menonjolkan nilai pragmatisme saja. Misalkan dia peduli terhadap keamanan lingkungan hanya demi keamanan dirinya sendiri. Orang seperti ini singkat kata orang maling tapi tidak mau kemalingan. Orang ini tidak suka kalau ia disakiti hatinya oleh orang lain, tetapi tidak mau merubah kebiasaannya, menyinggung perasaan orang lain. Mereka membuang sampah sembarangan dengan alasan “bukan lingkungan saya kok!” Mereka yang berbuat, yang sebenarnya dia tidak menyukai jika perbuatan tersebut diperbuat orang lain terhadap dirinya.


Nilai dan sifat idealisme dapat hilang mungkin disebabkan oleh kurangnya pengajaran dan pendidikan yang ideal. Singkat kata orang tersebut sudah dibesarkan didalam lingkungan yang tidak idealis. Orang seperti ini memang tidak mengenal idealisme. Mungkin lulus sekolahnya dibantu atau diluluskan dengan kekuasaan orang tuanya. Orang ini seperti Macciavelly yang menghalalkan segala cara yang tidak mengenal lagi nilai-nilai idealisme dimatanya.

2 ulasan:

  1. ternyata ane idealis . . Thanks atas penjelasannya gan . .

    BalasPadam
  2. trima kasih atas infonya sob http://giribig.com/

    BalasPadam