Translate

09 Januari, 2009

Perjalanan Ke Sumatra Barat (5 Habis)



Pagi bangun sholat shubuh, ngobrol di koridor hotel yang cukup lebar yang berjajar kursi-kursi dan meja-meja makan. Diatas setiap meja sudah di sediakan gelas-gelas dan seteko Teh panas. Minum teh dan sembari makan goreng pisang coklat yang dibeli tadi malam, rasanya enak, sepertinya, goreng pisang digulung tepung, yang didalamnya ada coklatnya hanya ada di Bukit Tinggi. Setelah hari kian terang kami keluar dari hotel untuk mencari sarapan, biasa, seperti di Padang, lontong. Tetapi di Bukit Tinggi tidak ada lontong kami semua pesan nasi goreng di warung tenda pinggir jalan. Setelah makan sarapan mendadak kawan-kawan langsung mau pergi ke Pasar Aur Kuning, tentu saja saya tanggapi dengan kaget karena saya kira akan kembali ke hotel dulu untuk bersiap-siap belanja. Memang pagi ini rencananya belanja "Tidak ke hotel dulu" tanya ku. "Ndak, Langsung" kata kawan ku.

"wah belum bawa uang nih" tangkas ku. "Ambillah dulu, kami tunggu" jawabnya. Saya sedikit berlari ke hotel mengambil uang secukupnya dari tas, mengunci kamar hotel, terus kembali menemui kawan. Kami naik oplet ke Aur Kuning. Di dalam Oplet terdengar berita dari radio oplet tersebut bahwa Israel memborbardir jalur gaza. Sebelum berangkat hari minggu kemarin saya baca koran Riau Pos Israel membombardir Palestina 155 orang tewas. Kita berdo'a semoga keselamatan kepada rakyat Palestina. Dan kepada Mujahidin semoga segala amal ibadahnya di terima di sisi Allah SWT.
Setelah sampai di Pasar Aur Kuning Bukit Tinggi. Kami langsung memasuki Pasar melewati terminal. Di Pasar ini banyak di jual pakaian wanita dengan payet-payet, bahan bordiran, Sulaman, kebaya, dan pakaian-pakaian muslim, yang biasanya penuh dengan bordiran. Pakaian dan Bahan dari sini harga grosiran. Bisa cuma 40% harga toko biasa. Dibanding Pasar Atas Bukit Tinggi saja sudah jauh beda. Kalau mau beli jilbab murah dan pakaian muslim disini tempatnya. Di Pasar ketemu kepala sekolah setelah berjalan-jalan menemaninya belanja dibelikan baju muslim, ternyata tidak sekutang saja yang di belikannya.
Setelah keliling-keliling menemani kepala sekolah membeli buku banyak, akhirnya kami pulah ketemu lagi rombongan saya yang tadi pagi pergi bersama. Saya pulah bersama pulang bersama teman-teman rombongan, sedangkan kepala sekolah menunggu istrinya belanja kepasar. Saya menawarkan membawa buku ke hotel. Di hotel saya berkemas-kemas untuk berangkat karena janjinya jam 12:00 WIB Siang ini harus Check Out dari hotel.
Kepala Sekolah kembali ke hotel. Setelah menyelesaikan adaministrasi (pembayaranya)barulah kami berani membawa dan menenteng tas ke mobil. Sebagian masih berada di pasar atas dekat jam gadang, terutama cewek-cewek dan ibu-ibu. Karena lapar saya berinisiatif untuk mencari makanan, karena takut kejadian seperti di Padang terulang sebagian sudah makan di Pasar sementara yang lain menunggu di mobil sambil menahan lapar. Supaya tidak jadi korban salah paham makanya saya dan beberapa orang teman berinisiatif untuk membeli nasi bungkus karena tidak semuanya mau pergi ke kedai nasi atas urusan harus ada yang menunggu di mobil. Maklum setelah check Out dari Hotel cuma mobil lagi satu-satunya posko yang dijadikan markas tempat berkumpul. Ternyata tidak mudah mencari kedai nasi di Bukit Tinggi dalam keadaan libur seperti ini. Di Bukit Tinggi jika Liburan ternyata semua ikut liburan hanya beberapa yang melayani tamu turis seperti saya ini. Berkeliling berjalan kaki di sekitar Jam Gadang capai juga hingga sampai mendekati Ngarai Sihanok. Saya mengajak teman untuk singgah ke Ngarai Sihanok suatu objek wisata berupa jurang yang menghadap ke lembah, dengan pemandangan yang cukup indah. Teman-teman menolak karena tujuan kami mencari makanan. "Tetapi disana juga terdapat banyak kedai nasi" kilahku. Seorang teman mencari alasan lain "Kasian teman kita yang menunggu di mobil". Saya akhirnya hanya menurut tanpa membantah lagi.
Setelah mendapatkan makanan di sebelah Ramayana Padang, kami makan, dan memesan nasi bungkus untuk yang menunggu di mobil. Akhirnya jam setengah tiga siang kami berangkat kembali di Pekanbaru. Pada pukul 15:30 WIB kami ternyata singgah di Desa Sungai Air Jernih Kabupaten Agam untuk melihat ikan larangan.
Istirahat sebentar melihat ikan, ada orang pakai sepeda jual es krim, beli dulu satu. Eh ada lagi yang datang bawa gerobak dagangan ternyata Roti Bakar ala Humberger berisi telur dadar. Ah Lumayan nih mengisi perut yang mulai kosong karena makan siang ternyata porsinya sedikit maklum di Gerobak bertenda wartegnya Bukit Tinggi karena tidak ada kedai nasi yang buka. Kesempatan ini saya manfaatkan untuk sholat karena lokasi tempat ikan larangan berada adalah halaman belakang salah satu masjid. Pukul empat lewat sore hari kami berangkat. Sampai di Arau Jam Lima petang. Lewat Kelok sembilan sekitar pukul setengah enam sore. Jam enam sore singgah di desa Pangkalan baru perbatasan Sumatra Barat dan propinsi Riau, sebagian ada yang makan malam disana, saya karena masih kenyang makan roti bakar tadi saya tidak makan. Kira-kira pukul delapan malam sampai di Bangkinang. Sampai Panam memasuki kota Pekanbaru Macet sekitar pukul 21:30 WIB karena banyak orang keluar dan berkumpul di berbagai keramaian dan pusat kota untuk merayakan Tahun Baru 2009. Akhrnya Sampai kembali ke Sekolah pukul sebelas malam.

2 ulasan:

  1. We all should teach the Zionist and US a good lessons. No bombs or suicide bombs. Innocent people will be killed. We should hire snipers to shoot at their ambassadors, their company CEOs and other high level people and then tell their families to sue the US government and their allies. It is due to their policies that many Muslims being killed all over the world, from Iraq, Afghanistan, Phillippines etc. Please distribute this comment to as many people in the world as possible.

    BalasPadam
  2. May be your comment more sweet to my another blog and to Terrorism post. But anyway thank you to your comment. Need to know, surely I am not in the terrorist side. But in the hidden mention I look the true side of Terrorist.

    BalasPadam